Wednesday, 26 November 2014

Sejarah Awal Undang-Undang Dasar 1945



SejarahAwal


BadanPenyelidik Usaha PersiapanKemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dibentukpadatanggal 29 April 1945 adalahbadan yang menyusunrancangan UUD 1945.Padamasasidangpertama yang berlangsungdaritanggal 28 Mei hingga 1 Juni 1945, Ir. Soekarnomenyampaikangagasantentang "Dasar Negara" yang diberinamaPancasila. Padatanggal 22 Juni 1945, 38 anggota BPUPKI membentukPanitia Sembilan yang terdiridari 9 orang untukmerancangPiagam Jakarta yang akanmenjadinaskahPembukaan UUD 1945. Setelahdihilangkannyaanakkalimat "dengankewajibanmenjalankansyariah Islam bagipemeluk-pemeluknya" makanaskahPiagam Jakarta menjadinaskahPembukaan UUD 1945 yang disahkanpadatanggal 18 Agustus 1945 olehPanitiaPersiapanKemerdekaan Indonesia (PPKI). Pengesahan UUD 1945 dikukuhkanolehKomiteNasional Indonesia Pusat (KNIP) yang bersidangpadatanggal 29 Agustus 1945.Naskahrancangan UUD 1945 Indonesia disusunpadamasaSidangKeduaBadanPenyelidik Usaha PersiapanKemerdekaan (BPUPKI).NamaBadaninitanpa kata "Indonesia" karenahanyadiperuntukkanuntuktanahJawasaja.Di Sumatera ada BPUPKI untuk Sumatera.MasaSidangKeduatanggal 10-17 Juli 1945.Tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan UUD 1945 sebagaiUndang-UndangDasarRepublik Indonesia.
Periodeberlakunya UUD 1945 (18 Agustus 1945 - 27 Desember 1949)

Dalamkurunwaktu 1945-1950, UUD 1945 tidakdapatdilaksanakansepenuhnyakarena Indonesia sedangdisibukkandenganperjuanganmempertahankankemerdekaan.MaklumatWakilPresidenNomor X padatanggal 16 Oktober 1945 memutuskanbahwa KNIP diserahikekuasaanlegislatif, karena MPR dan DPR belumterbentuk. Tanggal 14 November 1945 dibentukKabinet Semi-Presidensial ("Semi-Parlementer") yang pertama, sehinggaperistiwainimerupakanperubahansistempemerintahan agar dianggaplebihdemokratis.
PeriodeberlakunyaKonstitusi RIS 1949 (27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950)

Padamasainisistempemerintahanindonesiaadalahparlementer.

bentukpemerintahandanbentuknegaranyafederasiyaitunegara yang didalamnyaterdiridarinegara-negarabagian yang masingmasingnegarabagianmemilikikedaulatansendiriuntukmengurusurusandalamnegerinya.
Periode UUDS 1950 (17 Agustus 1950 - 5 Juli 1959)

Padaperiode UUDS 50 inidiberlakukansistemDemokrasiParlementer yang seringdisebutDemokrasi Liberal.Padaperiodeini pula kabinetselalusilihberganti, akibatnyapembangunantidakberjalanlancar, masing-masingpartailebihmemperhatikankepentinganpartaiataugolongannya.Setelahnegara RI dengan UUDS 1950 dansistemDemokrasi Liberal yang dialamirakyat Indonesia selamahampir 9 tahun, makarakyat Indonesia sadarbahwa UUDS 1950 dengansistemDemokrasi Liberal tidakcocok, karenatidaksesuaidenganjiwaPancasiladan UUD 1945. AkhirnyaPresidenmenganggapbahwakeadaanketatanegaraan Indonesia membahayakanpersatuandankesatuanbangsadannegarasertamerintangipembangunansemestaberencanauntukmencapaimasyarakatadildanmakmur; sehinggapadatanggal 5 Juli 1959 mengumumkandekritmengenaipembubaranKonstituantedanberlakunyakembali UUD 1945 sertatidakberlakunya UUDS 1950
Periodekembalinyake UUD 1945 (5 Juli 1959 - 1966)
Perangko "Kembalike UUD 1945" dengan nominal 50 sen

KarenasituasipolitikpadaSidangKonstituante 1959 dimanabanyaksalingtarikulurkepentinganpartaipolitiksehinggagagalmenghasilkan UUD baru, makapadatanggal 5 Juli 1959, Presiden Sukarno mengeluarkanDekritPresiden yang salahsatuisinyamemberlakukankembali UUD 1945 sebagaiundang-undangdasar, menggantikanUndang-UndangDasarSementara 1950 yang berlakupadawaktuitu.Padamasaini, terdapatberbagaipenyimpangan UUD 1945, di antaranya:

PresidenmengangkatKetuadanWakilKetua MPR/DPR dan MA sertaWakilKetua DPA menjadiMenteri Negara
MPRS menetapkanSoekarnosebagaipresidenseumurhidup
PemberontakanPartaiKomunis Indonesia melaluiGerakan 30 September PartaiKomunis Indonesia

Periode UUD 1945 masaordebaru (11 Maret 1966 - 21 Mei 1998)

PadamasaOrdeBaru (1966-1998), Pemerintahmenyatakanakanmenjalankan UUD 1945 danPancasilasecaramurnidankonsekuen.
PadamasaOrdeBaru, UUD 1945 jugamenjadikonstitusi yang sangat "sakral", di antaramelaluisejumlahperaturan:

Ketetapan MPR Nomor I/MPR/1983 yang menyatakanbahwa MPR berketetapanuntukmempertahankan UUD 1945, tidakberkehendakakanmelakukanperubahanterhadapnya
Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1983 tentang Referendum yang antaralainmenyatakanbahwabila MPR berkehendakmengubah UUD 1945, terlebihdahuluharusmintapendapatrakyatmelalui referendum.
Undang-UndangNomor 5 Tahun 1985 tentang Referendum, yang merupakanpelaksanaan TAP MPR Nomor IV/MPR/1983.
Padamasainidikenalmasatransisi.YaitumasasejakPresidenSoehartodigantikanolehB.J.HabibiesampaidenganlepasnyaProvinsi Timor Timurdari NKRI.PeriodePerubahan UUD 1945

Salah satutuntutanReformasi 1998 adalahdilakukannyaperubahan (amandemen) terhadap UUD 1945.Latarbelakangtuntutanperubahan UUD 1945 antaralainkarenapadamasaOrdeBaru, kekuasaantertinggi di tangan MPR (danpadakenyataannyabukan di tanganrakyat), kekuasaan yang sangatbesarpadaPresiden, adanyapasal-pasal yang terlalu "luwes" (sehinggadapatmenimbulkanmultitafsir), sertakenyataanrumusan UUD 1945 tentangsemangatpenyelenggaranegara yang belumcukupdidukungketentuankonstitusi.

Tujuanperubahan UUD 1945 waktuituadalahmenyempurnakanaturandasarsepertitatanannegara, kedaulatanrakyat, HAM, pembagiankekuasaan, eksistensinegarademokrasidannegarahukum, sertahal-hal lain yang sesuaidenganperkembanganaspirasidankebutuhanbangsa. Perubahan UUD 1945 dengankesepakatan di antaranyatidakmengubahPembukaan UUD 1945, tetapmempertahankansusunankenegaraan (staatstructuur) kesatuanatauselanjutnyalebihdikenalsebagai Negara KesatuanRepublik Indonesia (NKRI), sertamempertegassistempemerintahanpresidensiil.

Dalamkurunwaktu 1999-2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amandemen) yang ditetapkandalamSidangUmumdanSidangTahunan MPR

No comments: